THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Sabtu, 11 Oktober 2008

R.I.P. LOVE

haha thx to HHBB sebelumnya yang udah ngebantu gw menyadarkan pikiran gw, meskipun berat pada awalnya ketika lo semua memberikan pendapat yang buruk tentang dirinya, namun setelah kupertimbangkan dengan matang-matang. Ya, kalian tidak salah sama sekali, semua yang kalian katakan itu benar, nyiahahaha penasaran gaa sama kelanjutan kisah gw? tunggu saja di www.afterlife-lumi213.blogspot.com , pokoke maknyus~~~

Minggu, 05 Oktober 2008

The Result..

ternyata cinta ga semulus yang gw bayangkan, terlalu banyak jurang terjal dan bebatuan di dalamnya, sumber kekecewaan terbesar dalam hidup gw.

Gw tau apa rasanya dijauhi saudara kandung
Gw tau apa rasanya ngga dianggap seorang anak utuh apa adanya
Gw tau apa rasanya ketika teman ngambil kekasih lo sebelum lo sempat menyatakannya
Gw tau apa rasanya ditolak setelah berjuang bertahun-tahun
Gw tau apa rasanya dijauhi ketika cinta lo dah tau akan perasaan lo
Gw tau apa rasanya sakit sampai tak bisa beranjak dari kasur
Gw tau apa rasanya disuntik belasan kali dalam hitungan menit
Gw tau apa rasanya putus dengan alasan yang janggal menurut gw
Gw tau apa rasanya menyesali apa yang gw buat sampai menyakiti diri sendiri
Gw tau apa rasanya dijauhi karena kesalahan gw
Gw tau apa rasanya kehilangan seseorang yang berharga
Gw tau apa rasanya kehilangan seseorang yang amat sangat gw cintai
Gw tau apa rasanya ditipu hingga hitungan juta rupiah
Gw tau apa rasanya tidak dihargai orang tua sendiri
Gw tau apa rasanya dijelek-jelekan teman tanpa bisa melawan
Gw tau apa rasanya ketika lo kalah terinjak-injak lawan
Gw tau apa rasanya ketika lo gagal menemui cita-cita lo sejak kecil
Gw tau apa rasanya ketika gagal masuk jurusan yang gw pengen banget
Gw tau apa rasanya menolong tanpa pernah ditolong
Gw tau apa rasanya dianggap sebagai pelengkap
Gw tau apa rasanya ketika ortu ga menganggap keberadaan gw
Gw tau apa rasanya menjadi pesuruh
Gw tau apa rasanya menggores tangan dengan benda tumpul sampai tajam
Gw tau apa rasanya menangisi diri sendiri

TAPI gw ga pernah nyangka kalo gw bakal merasakan kekecewaan yang sedemikian dalam, kekecawaan atas usaha, doa, dan kesabaran gw yang berujung pada kenihilan, kegagalan, dan rasa sakit yang tak kunjung pergi.
entah siapa lagi yang mau gw percayai, untuk berdoa pun gw takut gw akan menyalahkan sang kuasa, teman pun hanya memberi dukungan-dukungan kosong, dukungan yang tak sedikitpun dapat menyokong senyumku sedikitpun.
orang tua.... lebih baik aku tak membicarakannya dengan mereka, hanya bilah pedang yang akan keluar dari perkataan mereka.
kakak.. gw menyesal ga pernah cerita ke dia, dan apa yang akan terjadi kalau dia tahu keadaannya sudah sehancur ini.. mungkin hanya nasihat bahkan gelak tawa saja yang dia keluarkan..
gw harap gw bisa memutar balik waktu untuk tidak mengenalnya, tapi semua terlanjur tertancap dalam di diri gw, di hati gw, dia sudah menggores begitu dalam diri gw, ga akan bisa gw tutup begitu saja bekasnya.
gw terlanjur tenggelam di kolam harapan..
semuanya gw tuangkan ke kolam tersebut, angan-angan gw selama ini..
dan 1 hal, 1 hal terdalam yang gw rasa sampai sekarang gw masih ga bisa terima, terlalu sulit untuk dimaafkan, aku telah mengundur terlalu lama, aku membuang-buang banyak sekali kesempatan dalam hidup gw.
jujur, pernah suatu saat terpikir oleh gw, gw terpikir untuk memberikannya sesuatu, tanda cinta gw, ekspresi rasa sayang gw kepadanya, aku ingin memberikan kecupan hangat di keningnya.
tapi apa yang gw lakukan? gw menunda itu semua, gw tunda hal itu sampai berlarut-larut, sampai sekarang akhirnya hal itu mustahil gw lakukan, sungguh kebodohan melebihi apapun yang pernah gw perbuat. sekarang gw cuma bisa membayangkan, berfantasi, tergila-gila dengan angan-angan kosong gw, menekan terus luka dalam diri gw makin hari makin dalam.

aku yang sekarang sedang sakit, baik fisik maupun perasaanku. mungkin ini hanya batuk, tapi entah kenapa, aku serasa dicekik ketika berusaha menyatakan perasaanku yang sekarang ada kepadanya, aku bisa mendengar degup jantungku, tiga hingga empat ketukan bisa kudengar tiap detiknya, terlalu cepat, batukku semakin keras. sakit yang bukan main di tiap hentakan dari dalam dadaku. ketika aku mendapatkan jawabannya, ketika ada kata "ngga" tiba-tiba ketukan itu hilang begitu saja entah kemana, semua flashback keluar menghambur begitu saja, semua kenangan indah yang pernah ada, 3 bulan yang sangat menyenangkan dan 2 bulan usahaku untuk mempertahankan cintaku putus sampai disini. aku ingin menangis, sungguh kalau aku bisa aku ingin sekali menangis, mengerang seperti anak kecil yang tergeletak di lantai mall meminta mainan. tapi kenapa ga bisa, kenapa aku ga boleh menangis di saat seperti ini, aku butuh pelukan teman-temanku, aku menginginkan mereka, aku butuh orang untuk memukuliku, aku tak perduli seberapa keras dan sakitnya pukulan itu asalkan aku bisa menangis sedikit saja aku mungkin bisa bersyukur.

terlalu berat, sakit, dan kecewa rasanya apa yang gw rasain, entah gw mau berhenti atau tidak, walaupun gw meneruskannya, gw takut akan ada orang yang lain yang mendahului gw. sungguh gw ngga mau ngelepasin dia sedikitpun.

buat semua yang membaca ini, gw mohon maaf, mungkin akan butuh waktu cukup lama untuk gw bisa melanjutkan bercerita kepada lo semua, biar gw memendam ini semua sendiri dahulu. 1 permohonan gw buat para pembaca, gw mo minta maaf kalo selama gw menulis blog ini ada kesalahan kata ataupun hal-hal yang menyinggung perasaan kalian semua, gw masih butuh dukungan dari banyak orang, gw masih butuh keyakinan dari temen-temen gw, dan terutama gw masih butuh doa dari kalian semua, karena seperti yang gw katakan, gw masih takut untuk berdoa untuk saat ini, gw ga mau nambah dosa dengan menyalahkan yang di atas, karena dia ga pernah salah, mungkin memang gw yang salah memilih jalan hidup gw..

thx buat komen yang selama ini udah kalian berikan.

tak selamanya seorang pembawa cahaya dapat menerangi sekitarnya, ada kalanya kegelapan mengalahkan sang pembawa cahaya. kegelapan yang justru muncul dari dalam dirinya sendiri.

jangan pernah berhenti bermimpi akan cinta, kekuatannya yang begitu kuat, kekuatannya yang bisa menyembuhkan rasa sakit dalam dirimu. namun jangan pernah melepas resiko, ingat lah semua yang engkau lakukan pasti ada timbal baliknya, entah itu baik maupun buruk, namun buat kata dan arti mendalam dalam cinta ketika semuanya berbalik 180 derajat kau akan merasakan hancurnya dunia dalam dirimu.

sekian dulu dari gw,

-Luminors-6.10.2008-11:45

'Tales From The Arctic Heart 2008'



The Announcement

sorry yang nunggu-nunggu posting selama liburan ini gw ga posting sama sekali, ada hal-hal lain yang harus gw lakukan demi kebaikan gw sendiri,
just want ya'll to know that it still too hard for me to take this moment of my life..

besok, senin 6 oktober 2008, gw akan coba sesuatu, sesuatu yang baru dalam hidup gw, yang belum pernah dan akan menjadi kali pertama gw melakukannya, bukannya ingin mengecewakan para pembaca setia, tapi gw ga bisa janji 100% gw bisa lanjutin blog ini, semuanya tergantung hari itu. kenapa selalu tanggal 6? ntah lah andaikan gw tau mengapa mungkin bisa menjadi bahan obrolan yang asik buat lo lo semua...

so, wish me luck everyone

-Lumi-5.10.2008-00:00

Jumat, 26 September 2008

Bloody Serviam The Truth

kisah ini terjadi setelah kira-kira 1 bulan setelah aku putus, dan mulai dari sekarang apa yang akan kuceritakan mungkin tidak akan sesuai urutannya, aku hanya mengikuti kata hatiku apa yang harus kutulis untuk kalian semua, fakta-fakta yang selama ini tersembunyi dalam lubuk hatiku.

hari itu hari sabtu, aku terbayang sebuah lelucon. lelucon yang sudah beberapa kali kucoba lontarkan ke chrissy(selanjutnya akan kusebut cisi). ya malam itu dengan iseng dan penuh tawa aku mengerjai dirinya untuk kesekian kali.
"cisi lo ingetkan yang dulu gw ngerjain lo, gw bilang ada yang gw suka, sebenernya gw ga boong" aku sudah mulai tertawa saat itu, aku berusaha membuat alur pembicaraan serius meskipun saat itu aku masih tertawa-tawa, sampai akhirnya aku berkata," cisi yang gw suka tuh lo, lo mau kan jadi cewe gw?" aku tertawa tak karuan saat itu, dy menolakku dengan alasan aku hanya berbohong lagi, memang benar aku berbohong, tapi aku pun tak mengakhirinya disitu, aku blok contact msn dy seakan-akan aku sudah offline. ya, aku mengatur panggung sandiwara dalam suasana marah.

hari minggu aku hanya menyampaikan sedikit kata-kata ke cisi, kata-kata yang menunjukkan aku yang kesal. dengan sengaja aku mengajak mantan kekasihku untuk ikut bermain skenario denganku. dy ambil bagian ketika di sekolah hari senin, dy pura-pura tidak tahu akan hal tembak-menembak yang aku lakukan. semua berjalan lancar saat itu. siang hari pun ketika di rumah aku online lewat HP, aku tunggu sekitar setengah jam sampai akhirnya aku tulis di Private Message ku, "kesian gw lama-lama, cisi kamu lagi-lagi kena deh" aku yang tak tahan tertawa terbahak-bahak saat itu. tapi tanpa kusadari ketika hari makin sore, pukul 5 sore tepatnya, mantanku sms memakai HP temannya, katanya cisi nangis gara-gara itu. aku lekas online lagi. ya, aku dikagetkan dengan fakta bodoh yang cisi tuliskan di PMnya" 1 monyet ketipu, tinggal 1 lagi", aku sudah sadar saat itu, cisi sudah membalas mantanku sebelum aku bisa menghentikannya, aku coba untuk menggempur balik, seperti biasa aku memunculkan sifatku yang masa bodo. tapi semakin malam, suasana makin tak dapat kukendalikan, mantan kekasihku menangis akibat ulahku, dan lagi-lagi aku berusaha menghapus air mata yang aku buat, selalu saja begitu, "udah jangan nangis lagi, kamu makan dulu gih biar aku yang urus ini semua" akhirnya aku selesai dengan cisi, aku melepas masalah itu begitu saja. aku masuk ke kamar aku smsan dengan mantanku, dy masih menangis, belum dapat memaafkan kesalahannya.

dari sini lah masalah, awal kehancuran hubunganku dengan dirinya yang sampai sekarang semakin tak karuan. "lihat perbuatan lo, dasar bego, bagus kan sekarang dy jd nangis" aku tersentak, "bagaimana Dia bisa muncul kembali" pikirku.
"emang lo ga pernah berhenti ya berbuat hal-hal tolol"
"jangan ganggu gw sekarang" aku menggeram dengan nada mengancam
"kenapa? kan lo yang kalah ma gw. masa ga inget? jangan cari ribut deh"
orang yang kucintai masih menangis, dan Dia memanas-manasiku. aku makin tak karuan emosiku tak dapat lagi kuredam, tembok pun menjadi saksi bisu rasa sakit dari pukulan-pukulan yang kulancarkan. merah...
"haha ngapain lo mukul-mukul tembok? sakit kaleee, dasar bego"
tak berhenti, aku makin keras saja. namun Dia tak kunjung berhenti menganiaya pikiranku yang labil, aku menghentak meja belajar, dapat kulihat ada satu benda kecil, benda yang memantulkan cahaya silau dari lampu kamarku. Serviam. aku yang tak mau melempar emosiku ke mantanku berusaha menyadarkan diriku dari kuasa Dia.
satu, masih pelan
dua, belum.. Dia masih belum pergi
tiga, aku mulai makin kesal dengan bualannya
empat, sentakanku yang semakin keras
lima,enam,tujuh, aku mengeluarkan sisa tenagaku
delapan, Dia mulai pergi dari pikiranku
sembilan, aku tebaring lemah di kasur kerasku
sembilan buah goresan tumpul dan keras menghujam pergelangan lengan kiriku.
merah pekat, panas, perih, dan rasa puas ketika akhirnya untuk pertama kali dalam hidupku aku berhasil mengusir kehadiran Dia dalam diriku. aku yang saat itu menangis kesakitan mencoba untuk online sejenak menggunakan HP, dan perlu dicatat aku tak meneteskan setetes darahpun. jadi tolong yang selama ini melebih-lebihkan apa yang mereka tahu untuk mengganti paradigma yang telah kalian terima. rupanya cisi sudah berdamai dengan mantanku. aku menyesal saat itu, aku yang tak punya rasa tanggung jawab sama sekali, ingin sekali lagi aku goreskan pin kecilku itu, tetapi aku sadar kalau kali ini aku melakukannya aku hanya akan menambah kesalahanku, berbeda dengan ketika aku melakukannya untuk mengusir Dia, aku rasa memang itu yang terbaik untuk diriku, tolong untuk yang selama ini melihat kejadian seseorang menggores atau menyilet tangan sebagai orang bodoh yang ga punya akal sehat untuk berfikir jauh lebih luas lagi, karena memang rasa sakit ini ngga akan pernah bisa kujelaskan sebelum kalian mengalaminya. akhirnya malam itu aku tertidur, dengan rasa sakit di tanganku dan di hatiku.

keesokan paginya, istirahat pertama hari selasa, aku bertemu dengan cisi sesuai yang dijanjikan. mantanku beserta teman-temannya juga ikut. ya cisi mengakuinya bahwa memang dy juga bermain sandiwara kemarin, aku yang melemparkan tawa-tawa kecil berusaha menyembunyikan rasa sakitku ketika berada di dekat sang kekasih, aku tak ingin dy tahu ini terlalu cepat, pasti hanya hal-hal jelek yang dy pikirkan nantinya.

seminggu penuh aku menyembunyikan hal ini, sampai hari minggu aku cetting dengan 2 orang temanku, yang tak disangka salah satunya menebarkan cerita ini dengan versi lain, versi yang ia tangkap, bukan versi yang aku rasakan kepada mantanku dengan teman-temannya. aku bisa melihat muka mantanku yang penuh pertanyaan di kelas, sesekali aku mengerling ke wajahnya. "sudah ketahuan rupanya" aku berusaha mempersiapkan diri, aku mencoba untuk bisa menerima penolakan keras dari dirinya. siang itu aku smsan dengan dirinya.
hari terakhir aku memakai "aku" dan "kamu" di pesan singkat kami. dugaanku benar, dy tak bisa menerima perbuatanku, namun sayang apa yang dy tahu tidak seperti yang aku rasakan.
sejak hari itu, aku mulai menempuh beban yang lebih berat, tak ada jam tanpa dirinya di pikiranku. sampai hari ini aku masih selalu berharap aku bisa memperbaiki imej-ku di mukanya. aku selalu berharap dy masih mau menerimaku di sisinya, aku tak takut akan harapan kosong, kalau memang perlu aku akan berharap terus sampai sakit lahir batin, karena aku masih tak bisa terima kenyataan yang ada. terkadang lontaran-lontaran kata yang semustinya baik apa adanya justru berakhir buruk di pikiranku. aku hanya ingin seperti dahulu lagi...


P.S.
sampai saat ini dan mungkin ketika mantanku membaca post ini dy baru tahu apa yang kurasakan, tetapi tetap saja, penolakan adalah penolakan, apa yang dy baca mungkin hanya menjadi omong kosong belaka di pikirannya, harapan-harapan pengemis hati yang berharap perubahan berarti.

-bloody serviam never tells the truth, it's heavy to put it on your shoulder, every single day in 1 week for the rest of my school day-

-Lumi-27.9.2008-11:29

Kamis, 25 September 2008

Poem of Lucient The Beast

aku terlahir, aku dapat melihat teriknya sinar mentari
putih, dingin, lembut, aku lahir di antara salju
aku yang belum bisa mengedipkan mata di usia beliaku
aku yang menunggu di kegelapan semak-semak
menunggu akan datangnya sang ibunda
ibuku yang sudah datang dengan hasil buruannya
segar, aku dapat rasakan amis dan legitnya daging rusa segar itu

aku menatap ke langit-langit pinus
cahaya silau menghujam celah diantara dedaunan pinus
"kristal" aku melihat kristal es raksasa terbentuk oleh cahaya itu
ibuku menjilatiku. "cepat habiskan sarapanmu"
dia berkata demikian dari paras matanya.

hari-hariku mulai beranjak dewasa
aku ikut berburu dengan ayah dan ibundaku
daging rusa memang tak ada tandingannya

aku yang memamerkan helaian bulu putihku
aku yang berusaha memikat para betina
tak sadar akan kejadian itu

"lihat itu! cepat tembak yang besar!"
desingan peluru menembus perut ibu dan ayahku
aku serta kawananku lari melintas perdu tajam
saat kusadari aku sudah berada di perkemahan manusia
aku yang kelelahan tertidur

aku bangun, mataku yang masih belum sadar sepenuhnya
"kaukah itu.."
aku berlari menerjang ke tengah-tengah kelompok manusia
kecantikan betina diantara para pemburu
aku melihat dia, tersandar pulas di batu besar.
"teman, temanku, hai sobat kecil, bangun, banyak pemburu disini"
aku mendorongnya pelan dengan rahangku
aku coba menggoyangkan kakiku di punggungnya
"ayo bangun mereka bisa membunuh kita"
para pemburu berdarah panas sudah siap dengan laras senapannya
aku menarik kakiku kembali,
kaki putihku bersimbah darah, darah hangat masa kecilku
aku tak menyerah, kucarikan daging dari kemah manusia
"ayo makan, kamu harus pulih, kita harus pergi"

saat kucoba diam sejenak dan melihatnya mati perlahan
"jangan diam saja ayo pergi, kita ga boleh nyerah"
lolonganku yang keras diikuti tangis dingin di mataku

"auuuuuuuuu"
aku tak henti-hentinya menabrakkan tempurungku ke tubuhnya
aku berharap dia datang kembali padaku
"tring ting ting.."
aku bisa mendengar bunyi selongsong peluru
selongsong siap tembak yang jatuh di atas lantai batu yang tertutup es
aku tak sendiri...
para jagoan bertubuh besar tersebut menangisi nasib temanku
dan aku yang menangisi kepergiannya

aku dengan air mata beku-ku
kuseret tubuh kecil berlapis darah itu
aku coba kabur dari kerumunan itu
tapi para pemburu justru maju perlahan mengikutiku
tak lama mereka menjamah tubuh mati itu
mereka menggotongnya...
aku dengan geraman seadanya mencoba mengancam mereka
aku mengancam mereka untuk menjatuhkan tubuh temanku
mereka tak berhenti berjalan
sampai di bawah sebuah pohon cemara
cemara yang hampir mati karena dinginnya suhu
mereka mengubur jasad temanku
aku yang duduk melongo diam tertunduk

mereka mendatangiku
salah seorang dari mereka merangkulku
aku dikalungi sebuah tag biru
"Lucient"
"kau tak sendiri lagi kawan"
sejak itu aku berburu dengan para manusia
aku melindungi mereka
aku menemani mereka di kemah hijau kecil mereka.
aku yang selalu mengingat pagi berdarah itu

-Lumi-25.9.2008-21:22

Rabu, 24 September 2008

Ich liebe dich :( *060808* The Epilogue Part 3

kamis siang, aku telpon dirinya, tak ada jawaban... kukirimi dy pesan singkat, baru setelah itu telpon dariku dy angkat. kami berbicara satu sama lain, tetes air mata tak dapat kutahan di dalam pembicaraan kami. tahu apa yang kupikirkan saat itu? "jadi selasa malem telpon gw ga diangkat gara-gara ini?" kenapa dy ngga pernah cerita hal ini pada diriku, jadi selama ini aku membebani dirinya, aku telah menyakiti dirinya secara tak langsung, aku yang berusaha menghapus tetes air matanya yang aku buat sendiri. ingin kuteriakan betapa menyesalnya aku saat itu. ratusan angan-anganku hancur satu-persatu, perlahan-lahan menyayat perasaanku, aku yang tak perna merasa sepedih ini, telpon hangat saat itu bagaikan sebilah pisau bermata dua tanpa gagang, aku menangisi diriku sendiri, diriku yang tak pernah sadar akan rasa sakit yang dy tanggung. aku hanya terdiam, menyampaikan satu dua patah kata tiap beberapa detik, aku yang menyesali diriku yang bodoh ini, yang tak peka akan perasaannya, terbalik seratus delapan puluh derajat dibandingkan dirinya yang susah payah menanggung bebannya selama ini, belum lagi aku yang selalu menyusahkan dirinya dengan keluhan-keluhan manjaku. 1 lagi goresan tertancap di hatiku setelah kejadian di bulan desember lalu. lagi-lagi aku rusak kepercayaan orang terhadap diriku. di benakku hanya ada dirinya yang terus berlari menjauh dariku, dan aku yang hanya diam meneteskan air mata kebodohanku. "kenapa begini, setelah akhirnya ada yang ngisi kehidupanku dengan rasa percaya diri, aku serasa dihargai, aku dimiliki, dy melihat keberadaanku, dy memuja keberadaanku, dy pun berdoa untuk kehadiranku, tapi aku justru..." TOLOL!!! kenapa diriku bisa sebuta ini, aku yang selalu dipuja teman-temanku karena ketajaman mataku, kini aku sadar aku buta akan satu hal, aku buta akan cinta, aku tak pernah bisa melihat apa yang dy rasakan, aku yang egois terhadap perasaanku sendiri. sakit tak tertahankan, belum pernah aku disakiti sedalam ini, disakiti oleh kenyataan yang aku perbuat sendiri.

dan ketika kusadari bahwa, aku bukan lagi miliknya, aku baru tahu semuanya, aku baru bisa mengerti rasa sakit itu. AKU TAKKAN PERNAH BISA MEMAAFKAN DIRIKU AKAN HAL INI.

ketika cinta dipermainkan dibelakang hati, ketika pikiran menguasai perasaanmu,ketika semua ini harus berakhir tanpa alasan yang dapat kau terima, saat itu lah kau akan merasakan rasa sakit terdalam dalam hidupmu.

I'm so tired of being here
Suppressed by all my childish fears
And if you have to leave
I wish that you would just leave
'Cause your presence still lingers here
And it won't leave me alone

These wounds won't seem to heal
This pain is just too real
There's just too much that time cannot erase


I've tried so hard to tell myself that you're gone
But though you're still with me
I've been alone all along

When you cried I'd wipe away all of your tears
When you'd scream I'd fight away all of your fears
And I held your hand through all of these years
But you still have
All of me


"My Immortal" by Evanescence

-Lumi-24.9.2008-16:53

Sabtu, 20 September 2008

Ich liebe dich :( *060808* Part 3-2

sorry buat yang baca blog gw terakhir tiba-tiba harus gw potong, ga kuat gw buat nginget semua memoar itu. gw akan coba ngelanjutin, semoga bisa dapet banyak. enjoy my story...

masih di Rabu siang, 6 agustus 2008. tanganku yang dingin tak terkalahkan dengan hangat dari tangannya. beruntung di saat itu Dia tidak menghantuiku, entah apa yang akan terjadi padanya apabila Dia muncul saat itu. tak lama, masih dalam keheningan jemputan hitam kotak carry kuno milik pak joni datang menjemput "mantan"ku, dengan pasrah aku berdiri, aku mengantarnya ke mobil itu. dy langsung pulang, tak ada salam perpisahan hari itu, masih dapat kuingat hari itu, sama persis ketika hari pertama hati kami bersatu, awan mendung meniupkan hembusan angin dinginnya, namun berbeda di hari pertama kami jadian, angin itu terasa menusukku pelan-pelan. aku menatap pasrah kepergian mobilnya. angin dingin memaksaku mengedipkan mata, tapi aku tak bisa berkedip sedikitpun melepas kepergiannya. aku berpaling, berjalan dengan semangat yang jelas dibuat-buat siang itu. aku mendekati kerumunan ming-ming aristo dan davin yang sedang asik bermain tali rafia hari itu. "taruhan yuk yang bisa buka simpul tali gw, gw kasih 50 perak" davin menantang. aku ambil tali itu, kucoba menenangkan diriku, dengan sabar satu per satu simpul tali kuning itu kubuka. cukup lama sampai akhirnya tali itu lurus kembali.*gimana nasib gw selanjutnya ya..* pikiran itu tetap muncul terus meskipun sudah berusaha kulupakan. tubuhku tergelatak lemah di mobil jemputan, aku tak bisa tidur di mobil, tidak seperti biasanya. aku hanya diam melongo menghadap jalan raya, mengingat semua masa-masa indahku bersama dirinya.

semuanya masih sekedar kesedihan belaka saat itu, baru lah setelah aku smsan dengan dirinya dan ketika dy.. "untuk sekarang kita ngomongnya gw elo dulu ya, ga enak aku kamu kek orang pacaran". SNAB!! HOW COULD IT BE THIS FAST? aku yang sedang lemah seketika terdiam, tatapanku lurus lemas memandang dinding di balik layar monitor ku. di saat itu lah Dia mulai merasuki diriku, tapi entah kenapa kali ini Dia bersikap sangat baik padaku, "udah lah tenang aja pasti ada yang lain dibalik semua ini, lo jangan nyerah, gw yang udah pernah mencobai lo tau lo orang kayak apa, lo harus tetep tegar ngalahin semua rasa ini"......

Hangat... air mataku menggelitik pipiku," bagaimana bisa Dia yang udah ngehancurin sebagian hidup gw minggu lalu sekarang justru berkata begitu, musuhku perduli denganku..". aku tetap membalas smsnya sampai akhirnya entah bagaimana hari itu berakhir dengan lelah menumpuk di diriku.
Kamis, 7 agustus 2008. aku terbangun, entah kenapa aku merasa sangat berbeda, semangat untuk sekolah hilang dari diriku. rasanya aku tak ingin terbangun dari tidurku, kalo bukan karena orang tua mungkin aku sudah tidak sekolah hari itu. aku bersandar di bangku mobil bengong melihat kencangnya laju mobil di balik kaca film. hari itu ada ulangan, aku pasrah apa adanya, apa yang coba kupelajari kemarin sama sekali tak ada yang kuingat. aku masuk ruang kelas, dy menyapaku dengan senyumnya, aku tau senyum itu palsu, sepanjang aku menjalani hari dengan dirinya belum pernah dy senyum sambil menghempaskan nafas lega seakan tak terjadi apa-apa. aku membalas dengan sedikit lekukan di bibirku. aku tak bisa tenang hari itu, masih memikirkan banyak hal.. dan pas pulang pun aku nelpon dy.......


buat bagian selanjutnya gw akan bongkar rahasia-rahasia gw yang udah cukup lama gw sembunyiin selama ini. membacanya bisa membuat sebagian orang membenci gw, bukannya gw ga siap nyeritain sekarang tapi gw rasa ini dulu untuk sekarang. ditunggu aja kelanjutannya, siapin batin lo semua siapin rasa tegar lo semua untuk tahu keadaan yang sebenarnya dari gw...

-Lumi-21.9.2008-19:17