THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Sabtu, 11 Oktober 2008

R.I.P. LOVE

haha thx to HHBB sebelumnya yang udah ngebantu gw menyadarkan pikiran gw, meskipun berat pada awalnya ketika lo semua memberikan pendapat yang buruk tentang dirinya, namun setelah kupertimbangkan dengan matang-matang. Ya, kalian tidak salah sama sekali, semua yang kalian katakan itu benar, nyiahahaha penasaran gaa sama kelanjutan kisah gw? tunggu saja di www.afterlife-lumi213.blogspot.com , pokoke maknyus~~~

Minggu, 05 Oktober 2008

The Result..

ternyata cinta ga semulus yang gw bayangkan, terlalu banyak jurang terjal dan bebatuan di dalamnya, sumber kekecewaan terbesar dalam hidup gw.

Gw tau apa rasanya dijauhi saudara kandung
Gw tau apa rasanya ngga dianggap seorang anak utuh apa adanya
Gw tau apa rasanya ketika teman ngambil kekasih lo sebelum lo sempat menyatakannya
Gw tau apa rasanya ditolak setelah berjuang bertahun-tahun
Gw tau apa rasanya dijauhi ketika cinta lo dah tau akan perasaan lo
Gw tau apa rasanya sakit sampai tak bisa beranjak dari kasur
Gw tau apa rasanya disuntik belasan kali dalam hitungan menit
Gw tau apa rasanya putus dengan alasan yang janggal menurut gw
Gw tau apa rasanya menyesali apa yang gw buat sampai menyakiti diri sendiri
Gw tau apa rasanya dijauhi karena kesalahan gw
Gw tau apa rasanya kehilangan seseorang yang berharga
Gw tau apa rasanya kehilangan seseorang yang amat sangat gw cintai
Gw tau apa rasanya ditipu hingga hitungan juta rupiah
Gw tau apa rasanya tidak dihargai orang tua sendiri
Gw tau apa rasanya dijelek-jelekan teman tanpa bisa melawan
Gw tau apa rasanya ketika lo kalah terinjak-injak lawan
Gw tau apa rasanya ketika lo gagal menemui cita-cita lo sejak kecil
Gw tau apa rasanya ketika gagal masuk jurusan yang gw pengen banget
Gw tau apa rasanya menolong tanpa pernah ditolong
Gw tau apa rasanya dianggap sebagai pelengkap
Gw tau apa rasanya ketika ortu ga menganggap keberadaan gw
Gw tau apa rasanya menjadi pesuruh
Gw tau apa rasanya menggores tangan dengan benda tumpul sampai tajam
Gw tau apa rasanya menangisi diri sendiri

TAPI gw ga pernah nyangka kalo gw bakal merasakan kekecewaan yang sedemikian dalam, kekecawaan atas usaha, doa, dan kesabaran gw yang berujung pada kenihilan, kegagalan, dan rasa sakit yang tak kunjung pergi.
entah siapa lagi yang mau gw percayai, untuk berdoa pun gw takut gw akan menyalahkan sang kuasa, teman pun hanya memberi dukungan-dukungan kosong, dukungan yang tak sedikitpun dapat menyokong senyumku sedikitpun.
orang tua.... lebih baik aku tak membicarakannya dengan mereka, hanya bilah pedang yang akan keluar dari perkataan mereka.
kakak.. gw menyesal ga pernah cerita ke dia, dan apa yang akan terjadi kalau dia tahu keadaannya sudah sehancur ini.. mungkin hanya nasihat bahkan gelak tawa saja yang dia keluarkan..
gw harap gw bisa memutar balik waktu untuk tidak mengenalnya, tapi semua terlanjur tertancap dalam di diri gw, di hati gw, dia sudah menggores begitu dalam diri gw, ga akan bisa gw tutup begitu saja bekasnya.
gw terlanjur tenggelam di kolam harapan..
semuanya gw tuangkan ke kolam tersebut, angan-angan gw selama ini..
dan 1 hal, 1 hal terdalam yang gw rasa sampai sekarang gw masih ga bisa terima, terlalu sulit untuk dimaafkan, aku telah mengundur terlalu lama, aku membuang-buang banyak sekali kesempatan dalam hidup gw.
jujur, pernah suatu saat terpikir oleh gw, gw terpikir untuk memberikannya sesuatu, tanda cinta gw, ekspresi rasa sayang gw kepadanya, aku ingin memberikan kecupan hangat di keningnya.
tapi apa yang gw lakukan? gw menunda itu semua, gw tunda hal itu sampai berlarut-larut, sampai sekarang akhirnya hal itu mustahil gw lakukan, sungguh kebodohan melebihi apapun yang pernah gw perbuat. sekarang gw cuma bisa membayangkan, berfantasi, tergila-gila dengan angan-angan kosong gw, menekan terus luka dalam diri gw makin hari makin dalam.

aku yang sekarang sedang sakit, baik fisik maupun perasaanku. mungkin ini hanya batuk, tapi entah kenapa, aku serasa dicekik ketika berusaha menyatakan perasaanku yang sekarang ada kepadanya, aku bisa mendengar degup jantungku, tiga hingga empat ketukan bisa kudengar tiap detiknya, terlalu cepat, batukku semakin keras. sakit yang bukan main di tiap hentakan dari dalam dadaku. ketika aku mendapatkan jawabannya, ketika ada kata "ngga" tiba-tiba ketukan itu hilang begitu saja entah kemana, semua flashback keluar menghambur begitu saja, semua kenangan indah yang pernah ada, 3 bulan yang sangat menyenangkan dan 2 bulan usahaku untuk mempertahankan cintaku putus sampai disini. aku ingin menangis, sungguh kalau aku bisa aku ingin sekali menangis, mengerang seperti anak kecil yang tergeletak di lantai mall meminta mainan. tapi kenapa ga bisa, kenapa aku ga boleh menangis di saat seperti ini, aku butuh pelukan teman-temanku, aku menginginkan mereka, aku butuh orang untuk memukuliku, aku tak perduli seberapa keras dan sakitnya pukulan itu asalkan aku bisa menangis sedikit saja aku mungkin bisa bersyukur.

terlalu berat, sakit, dan kecewa rasanya apa yang gw rasain, entah gw mau berhenti atau tidak, walaupun gw meneruskannya, gw takut akan ada orang yang lain yang mendahului gw. sungguh gw ngga mau ngelepasin dia sedikitpun.

buat semua yang membaca ini, gw mohon maaf, mungkin akan butuh waktu cukup lama untuk gw bisa melanjutkan bercerita kepada lo semua, biar gw memendam ini semua sendiri dahulu. 1 permohonan gw buat para pembaca, gw mo minta maaf kalo selama gw menulis blog ini ada kesalahan kata ataupun hal-hal yang menyinggung perasaan kalian semua, gw masih butuh dukungan dari banyak orang, gw masih butuh keyakinan dari temen-temen gw, dan terutama gw masih butuh doa dari kalian semua, karena seperti yang gw katakan, gw masih takut untuk berdoa untuk saat ini, gw ga mau nambah dosa dengan menyalahkan yang di atas, karena dia ga pernah salah, mungkin memang gw yang salah memilih jalan hidup gw..

thx buat komen yang selama ini udah kalian berikan.

tak selamanya seorang pembawa cahaya dapat menerangi sekitarnya, ada kalanya kegelapan mengalahkan sang pembawa cahaya. kegelapan yang justru muncul dari dalam dirinya sendiri.

jangan pernah berhenti bermimpi akan cinta, kekuatannya yang begitu kuat, kekuatannya yang bisa menyembuhkan rasa sakit dalam dirimu. namun jangan pernah melepas resiko, ingat lah semua yang engkau lakukan pasti ada timbal baliknya, entah itu baik maupun buruk, namun buat kata dan arti mendalam dalam cinta ketika semuanya berbalik 180 derajat kau akan merasakan hancurnya dunia dalam dirimu.

sekian dulu dari gw,

-Luminors-6.10.2008-11:45

'Tales From The Arctic Heart 2008'



The Announcement

sorry yang nunggu-nunggu posting selama liburan ini gw ga posting sama sekali, ada hal-hal lain yang harus gw lakukan demi kebaikan gw sendiri,
just want ya'll to know that it still too hard for me to take this moment of my life..

besok, senin 6 oktober 2008, gw akan coba sesuatu, sesuatu yang baru dalam hidup gw, yang belum pernah dan akan menjadi kali pertama gw melakukannya, bukannya ingin mengecewakan para pembaca setia, tapi gw ga bisa janji 100% gw bisa lanjutin blog ini, semuanya tergantung hari itu. kenapa selalu tanggal 6? ntah lah andaikan gw tau mengapa mungkin bisa menjadi bahan obrolan yang asik buat lo lo semua...

so, wish me luck everyone

-Lumi-5.10.2008-00:00

Jumat, 26 September 2008

Bloody Serviam The Truth

kisah ini terjadi setelah kira-kira 1 bulan setelah aku putus, dan mulai dari sekarang apa yang akan kuceritakan mungkin tidak akan sesuai urutannya, aku hanya mengikuti kata hatiku apa yang harus kutulis untuk kalian semua, fakta-fakta yang selama ini tersembunyi dalam lubuk hatiku.

hari itu hari sabtu, aku terbayang sebuah lelucon. lelucon yang sudah beberapa kali kucoba lontarkan ke chrissy(selanjutnya akan kusebut cisi). ya malam itu dengan iseng dan penuh tawa aku mengerjai dirinya untuk kesekian kali.
"cisi lo ingetkan yang dulu gw ngerjain lo, gw bilang ada yang gw suka, sebenernya gw ga boong" aku sudah mulai tertawa saat itu, aku berusaha membuat alur pembicaraan serius meskipun saat itu aku masih tertawa-tawa, sampai akhirnya aku berkata," cisi yang gw suka tuh lo, lo mau kan jadi cewe gw?" aku tertawa tak karuan saat itu, dy menolakku dengan alasan aku hanya berbohong lagi, memang benar aku berbohong, tapi aku pun tak mengakhirinya disitu, aku blok contact msn dy seakan-akan aku sudah offline. ya, aku mengatur panggung sandiwara dalam suasana marah.

hari minggu aku hanya menyampaikan sedikit kata-kata ke cisi, kata-kata yang menunjukkan aku yang kesal. dengan sengaja aku mengajak mantan kekasihku untuk ikut bermain skenario denganku. dy ambil bagian ketika di sekolah hari senin, dy pura-pura tidak tahu akan hal tembak-menembak yang aku lakukan. semua berjalan lancar saat itu. siang hari pun ketika di rumah aku online lewat HP, aku tunggu sekitar setengah jam sampai akhirnya aku tulis di Private Message ku, "kesian gw lama-lama, cisi kamu lagi-lagi kena deh" aku yang tak tahan tertawa terbahak-bahak saat itu. tapi tanpa kusadari ketika hari makin sore, pukul 5 sore tepatnya, mantanku sms memakai HP temannya, katanya cisi nangis gara-gara itu. aku lekas online lagi. ya, aku dikagetkan dengan fakta bodoh yang cisi tuliskan di PMnya" 1 monyet ketipu, tinggal 1 lagi", aku sudah sadar saat itu, cisi sudah membalas mantanku sebelum aku bisa menghentikannya, aku coba untuk menggempur balik, seperti biasa aku memunculkan sifatku yang masa bodo. tapi semakin malam, suasana makin tak dapat kukendalikan, mantan kekasihku menangis akibat ulahku, dan lagi-lagi aku berusaha menghapus air mata yang aku buat, selalu saja begitu, "udah jangan nangis lagi, kamu makan dulu gih biar aku yang urus ini semua" akhirnya aku selesai dengan cisi, aku melepas masalah itu begitu saja. aku masuk ke kamar aku smsan dengan mantanku, dy masih menangis, belum dapat memaafkan kesalahannya.

dari sini lah masalah, awal kehancuran hubunganku dengan dirinya yang sampai sekarang semakin tak karuan. "lihat perbuatan lo, dasar bego, bagus kan sekarang dy jd nangis" aku tersentak, "bagaimana Dia bisa muncul kembali" pikirku.
"emang lo ga pernah berhenti ya berbuat hal-hal tolol"
"jangan ganggu gw sekarang" aku menggeram dengan nada mengancam
"kenapa? kan lo yang kalah ma gw. masa ga inget? jangan cari ribut deh"
orang yang kucintai masih menangis, dan Dia memanas-manasiku. aku makin tak karuan emosiku tak dapat lagi kuredam, tembok pun menjadi saksi bisu rasa sakit dari pukulan-pukulan yang kulancarkan. merah...
"haha ngapain lo mukul-mukul tembok? sakit kaleee, dasar bego"
tak berhenti, aku makin keras saja. namun Dia tak kunjung berhenti menganiaya pikiranku yang labil, aku menghentak meja belajar, dapat kulihat ada satu benda kecil, benda yang memantulkan cahaya silau dari lampu kamarku. Serviam. aku yang tak mau melempar emosiku ke mantanku berusaha menyadarkan diriku dari kuasa Dia.
satu, masih pelan
dua, belum.. Dia masih belum pergi
tiga, aku mulai makin kesal dengan bualannya
empat, sentakanku yang semakin keras
lima,enam,tujuh, aku mengeluarkan sisa tenagaku
delapan, Dia mulai pergi dari pikiranku
sembilan, aku tebaring lemah di kasur kerasku
sembilan buah goresan tumpul dan keras menghujam pergelangan lengan kiriku.
merah pekat, panas, perih, dan rasa puas ketika akhirnya untuk pertama kali dalam hidupku aku berhasil mengusir kehadiran Dia dalam diriku. aku yang saat itu menangis kesakitan mencoba untuk online sejenak menggunakan HP, dan perlu dicatat aku tak meneteskan setetes darahpun. jadi tolong yang selama ini melebih-lebihkan apa yang mereka tahu untuk mengganti paradigma yang telah kalian terima. rupanya cisi sudah berdamai dengan mantanku. aku menyesal saat itu, aku yang tak punya rasa tanggung jawab sama sekali, ingin sekali lagi aku goreskan pin kecilku itu, tetapi aku sadar kalau kali ini aku melakukannya aku hanya akan menambah kesalahanku, berbeda dengan ketika aku melakukannya untuk mengusir Dia, aku rasa memang itu yang terbaik untuk diriku, tolong untuk yang selama ini melihat kejadian seseorang menggores atau menyilet tangan sebagai orang bodoh yang ga punya akal sehat untuk berfikir jauh lebih luas lagi, karena memang rasa sakit ini ngga akan pernah bisa kujelaskan sebelum kalian mengalaminya. akhirnya malam itu aku tertidur, dengan rasa sakit di tanganku dan di hatiku.

keesokan paginya, istirahat pertama hari selasa, aku bertemu dengan cisi sesuai yang dijanjikan. mantanku beserta teman-temannya juga ikut. ya cisi mengakuinya bahwa memang dy juga bermain sandiwara kemarin, aku yang melemparkan tawa-tawa kecil berusaha menyembunyikan rasa sakitku ketika berada di dekat sang kekasih, aku tak ingin dy tahu ini terlalu cepat, pasti hanya hal-hal jelek yang dy pikirkan nantinya.

seminggu penuh aku menyembunyikan hal ini, sampai hari minggu aku cetting dengan 2 orang temanku, yang tak disangka salah satunya menebarkan cerita ini dengan versi lain, versi yang ia tangkap, bukan versi yang aku rasakan kepada mantanku dengan teman-temannya. aku bisa melihat muka mantanku yang penuh pertanyaan di kelas, sesekali aku mengerling ke wajahnya. "sudah ketahuan rupanya" aku berusaha mempersiapkan diri, aku mencoba untuk bisa menerima penolakan keras dari dirinya. siang itu aku smsan dengan dirinya.
hari terakhir aku memakai "aku" dan "kamu" di pesan singkat kami. dugaanku benar, dy tak bisa menerima perbuatanku, namun sayang apa yang dy tahu tidak seperti yang aku rasakan.
sejak hari itu, aku mulai menempuh beban yang lebih berat, tak ada jam tanpa dirinya di pikiranku. sampai hari ini aku masih selalu berharap aku bisa memperbaiki imej-ku di mukanya. aku selalu berharap dy masih mau menerimaku di sisinya, aku tak takut akan harapan kosong, kalau memang perlu aku akan berharap terus sampai sakit lahir batin, karena aku masih tak bisa terima kenyataan yang ada. terkadang lontaran-lontaran kata yang semustinya baik apa adanya justru berakhir buruk di pikiranku. aku hanya ingin seperti dahulu lagi...


P.S.
sampai saat ini dan mungkin ketika mantanku membaca post ini dy baru tahu apa yang kurasakan, tetapi tetap saja, penolakan adalah penolakan, apa yang dy baca mungkin hanya menjadi omong kosong belaka di pikirannya, harapan-harapan pengemis hati yang berharap perubahan berarti.

-bloody serviam never tells the truth, it's heavy to put it on your shoulder, every single day in 1 week for the rest of my school day-

-Lumi-27.9.2008-11:29

Kamis, 25 September 2008

Poem of Lucient The Beast

aku terlahir, aku dapat melihat teriknya sinar mentari
putih, dingin, lembut, aku lahir di antara salju
aku yang belum bisa mengedipkan mata di usia beliaku
aku yang menunggu di kegelapan semak-semak
menunggu akan datangnya sang ibunda
ibuku yang sudah datang dengan hasil buruannya
segar, aku dapat rasakan amis dan legitnya daging rusa segar itu

aku menatap ke langit-langit pinus
cahaya silau menghujam celah diantara dedaunan pinus
"kristal" aku melihat kristal es raksasa terbentuk oleh cahaya itu
ibuku menjilatiku. "cepat habiskan sarapanmu"
dia berkata demikian dari paras matanya.

hari-hariku mulai beranjak dewasa
aku ikut berburu dengan ayah dan ibundaku
daging rusa memang tak ada tandingannya

aku yang memamerkan helaian bulu putihku
aku yang berusaha memikat para betina
tak sadar akan kejadian itu

"lihat itu! cepat tembak yang besar!"
desingan peluru menembus perut ibu dan ayahku
aku serta kawananku lari melintas perdu tajam
saat kusadari aku sudah berada di perkemahan manusia
aku yang kelelahan tertidur

aku bangun, mataku yang masih belum sadar sepenuhnya
"kaukah itu.."
aku berlari menerjang ke tengah-tengah kelompok manusia
kecantikan betina diantara para pemburu
aku melihat dia, tersandar pulas di batu besar.
"teman, temanku, hai sobat kecil, bangun, banyak pemburu disini"
aku mendorongnya pelan dengan rahangku
aku coba menggoyangkan kakiku di punggungnya
"ayo bangun mereka bisa membunuh kita"
para pemburu berdarah panas sudah siap dengan laras senapannya
aku menarik kakiku kembali,
kaki putihku bersimbah darah, darah hangat masa kecilku
aku tak menyerah, kucarikan daging dari kemah manusia
"ayo makan, kamu harus pulih, kita harus pergi"

saat kucoba diam sejenak dan melihatnya mati perlahan
"jangan diam saja ayo pergi, kita ga boleh nyerah"
lolonganku yang keras diikuti tangis dingin di mataku

"auuuuuuuuu"
aku tak henti-hentinya menabrakkan tempurungku ke tubuhnya
aku berharap dia datang kembali padaku
"tring ting ting.."
aku bisa mendengar bunyi selongsong peluru
selongsong siap tembak yang jatuh di atas lantai batu yang tertutup es
aku tak sendiri...
para jagoan bertubuh besar tersebut menangisi nasib temanku
dan aku yang menangisi kepergiannya

aku dengan air mata beku-ku
kuseret tubuh kecil berlapis darah itu
aku coba kabur dari kerumunan itu
tapi para pemburu justru maju perlahan mengikutiku
tak lama mereka menjamah tubuh mati itu
mereka menggotongnya...
aku dengan geraman seadanya mencoba mengancam mereka
aku mengancam mereka untuk menjatuhkan tubuh temanku
mereka tak berhenti berjalan
sampai di bawah sebuah pohon cemara
cemara yang hampir mati karena dinginnya suhu
mereka mengubur jasad temanku
aku yang duduk melongo diam tertunduk

mereka mendatangiku
salah seorang dari mereka merangkulku
aku dikalungi sebuah tag biru
"Lucient"
"kau tak sendiri lagi kawan"
sejak itu aku berburu dengan para manusia
aku melindungi mereka
aku menemani mereka di kemah hijau kecil mereka.
aku yang selalu mengingat pagi berdarah itu

-Lumi-25.9.2008-21:22

Rabu, 24 September 2008

Ich liebe dich :( *060808* The Epilogue Part 3

kamis siang, aku telpon dirinya, tak ada jawaban... kukirimi dy pesan singkat, baru setelah itu telpon dariku dy angkat. kami berbicara satu sama lain, tetes air mata tak dapat kutahan di dalam pembicaraan kami. tahu apa yang kupikirkan saat itu? "jadi selasa malem telpon gw ga diangkat gara-gara ini?" kenapa dy ngga pernah cerita hal ini pada diriku, jadi selama ini aku membebani dirinya, aku telah menyakiti dirinya secara tak langsung, aku yang berusaha menghapus tetes air matanya yang aku buat sendiri. ingin kuteriakan betapa menyesalnya aku saat itu. ratusan angan-anganku hancur satu-persatu, perlahan-lahan menyayat perasaanku, aku yang tak perna merasa sepedih ini, telpon hangat saat itu bagaikan sebilah pisau bermata dua tanpa gagang, aku menangisi diriku sendiri, diriku yang tak pernah sadar akan rasa sakit yang dy tanggung. aku hanya terdiam, menyampaikan satu dua patah kata tiap beberapa detik, aku yang menyesali diriku yang bodoh ini, yang tak peka akan perasaannya, terbalik seratus delapan puluh derajat dibandingkan dirinya yang susah payah menanggung bebannya selama ini, belum lagi aku yang selalu menyusahkan dirinya dengan keluhan-keluhan manjaku. 1 lagi goresan tertancap di hatiku setelah kejadian di bulan desember lalu. lagi-lagi aku rusak kepercayaan orang terhadap diriku. di benakku hanya ada dirinya yang terus berlari menjauh dariku, dan aku yang hanya diam meneteskan air mata kebodohanku. "kenapa begini, setelah akhirnya ada yang ngisi kehidupanku dengan rasa percaya diri, aku serasa dihargai, aku dimiliki, dy melihat keberadaanku, dy memuja keberadaanku, dy pun berdoa untuk kehadiranku, tapi aku justru..." TOLOL!!! kenapa diriku bisa sebuta ini, aku yang selalu dipuja teman-temanku karena ketajaman mataku, kini aku sadar aku buta akan satu hal, aku buta akan cinta, aku tak pernah bisa melihat apa yang dy rasakan, aku yang egois terhadap perasaanku sendiri. sakit tak tertahankan, belum pernah aku disakiti sedalam ini, disakiti oleh kenyataan yang aku perbuat sendiri.

dan ketika kusadari bahwa, aku bukan lagi miliknya, aku baru tahu semuanya, aku baru bisa mengerti rasa sakit itu. AKU TAKKAN PERNAH BISA MEMAAFKAN DIRIKU AKAN HAL INI.

ketika cinta dipermainkan dibelakang hati, ketika pikiran menguasai perasaanmu,ketika semua ini harus berakhir tanpa alasan yang dapat kau terima, saat itu lah kau akan merasakan rasa sakit terdalam dalam hidupmu.

I'm so tired of being here
Suppressed by all my childish fears
And if you have to leave
I wish that you would just leave
'Cause your presence still lingers here
And it won't leave me alone

These wounds won't seem to heal
This pain is just too real
There's just too much that time cannot erase


I've tried so hard to tell myself that you're gone
But though you're still with me
I've been alone all along

When you cried I'd wipe away all of your tears
When you'd scream I'd fight away all of your fears
And I held your hand through all of these years
But you still have
All of me


"My Immortal" by Evanescence

-Lumi-24.9.2008-16:53

Sabtu, 20 September 2008

Ich liebe dich :( *060808* Part 3-2

sorry buat yang baca blog gw terakhir tiba-tiba harus gw potong, ga kuat gw buat nginget semua memoar itu. gw akan coba ngelanjutin, semoga bisa dapet banyak. enjoy my story...

masih di Rabu siang, 6 agustus 2008. tanganku yang dingin tak terkalahkan dengan hangat dari tangannya. beruntung di saat itu Dia tidak menghantuiku, entah apa yang akan terjadi padanya apabila Dia muncul saat itu. tak lama, masih dalam keheningan jemputan hitam kotak carry kuno milik pak joni datang menjemput "mantan"ku, dengan pasrah aku berdiri, aku mengantarnya ke mobil itu. dy langsung pulang, tak ada salam perpisahan hari itu, masih dapat kuingat hari itu, sama persis ketika hari pertama hati kami bersatu, awan mendung meniupkan hembusan angin dinginnya, namun berbeda di hari pertama kami jadian, angin itu terasa menusukku pelan-pelan. aku menatap pasrah kepergian mobilnya. angin dingin memaksaku mengedipkan mata, tapi aku tak bisa berkedip sedikitpun melepas kepergiannya. aku berpaling, berjalan dengan semangat yang jelas dibuat-buat siang itu. aku mendekati kerumunan ming-ming aristo dan davin yang sedang asik bermain tali rafia hari itu. "taruhan yuk yang bisa buka simpul tali gw, gw kasih 50 perak" davin menantang. aku ambil tali itu, kucoba menenangkan diriku, dengan sabar satu per satu simpul tali kuning itu kubuka. cukup lama sampai akhirnya tali itu lurus kembali.*gimana nasib gw selanjutnya ya..* pikiran itu tetap muncul terus meskipun sudah berusaha kulupakan. tubuhku tergelatak lemah di mobil jemputan, aku tak bisa tidur di mobil, tidak seperti biasanya. aku hanya diam melongo menghadap jalan raya, mengingat semua masa-masa indahku bersama dirinya.

semuanya masih sekedar kesedihan belaka saat itu, baru lah setelah aku smsan dengan dirinya dan ketika dy.. "untuk sekarang kita ngomongnya gw elo dulu ya, ga enak aku kamu kek orang pacaran". SNAB!! HOW COULD IT BE THIS FAST? aku yang sedang lemah seketika terdiam, tatapanku lurus lemas memandang dinding di balik layar monitor ku. di saat itu lah Dia mulai merasuki diriku, tapi entah kenapa kali ini Dia bersikap sangat baik padaku, "udah lah tenang aja pasti ada yang lain dibalik semua ini, lo jangan nyerah, gw yang udah pernah mencobai lo tau lo orang kayak apa, lo harus tetep tegar ngalahin semua rasa ini"......

Hangat... air mataku menggelitik pipiku," bagaimana bisa Dia yang udah ngehancurin sebagian hidup gw minggu lalu sekarang justru berkata begitu, musuhku perduli denganku..". aku tetap membalas smsnya sampai akhirnya entah bagaimana hari itu berakhir dengan lelah menumpuk di diriku.
Kamis, 7 agustus 2008. aku terbangun, entah kenapa aku merasa sangat berbeda, semangat untuk sekolah hilang dari diriku. rasanya aku tak ingin terbangun dari tidurku, kalo bukan karena orang tua mungkin aku sudah tidak sekolah hari itu. aku bersandar di bangku mobil bengong melihat kencangnya laju mobil di balik kaca film. hari itu ada ulangan, aku pasrah apa adanya, apa yang coba kupelajari kemarin sama sekali tak ada yang kuingat. aku masuk ruang kelas, dy menyapaku dengan senyumnya, aku tau senyum itu palsu, sepanjang aku menjalani hari dengan dirinya belum pernah dy senyum sambil menghempaskan nafas lega seakan tak terjadi apa-apa. aku membalas dengan sedikit lekukan di bibirku. aku tak bisa tenang hari itu, masih memikirkan banyak hal.. dan pas pulang pun aku nelpon dy.......


buat bagian selanjutnya gw akan bongkar rahasia-rahasia gw yang udah cukup lama gw sembunyiin selama ini. membacanya bisa membuat sebagian orang membenci gw, bukannya gw ga siap nyeritain sekarang tapi gw rasa ini dulu untuk sekarang. ditunggu aja kelanjutannya, siapin batin lo semua siapin rasa tegar lo semua untuk tahu keadaan yang sebenarnya dari gw...

-Lumi-21.9.2008-19:17

Jumat, 19 September 2008

Ich liebe dich :( *060808* Part 3-1

senin pagi, 4 agustus 2008. bangun pagi 05.35, mandi, gosok gigi, pakai baju, nonton berita. 6:15, kuangkat tubuh besarku, aku jalan ke rumah nindya, seperti biasa, ini sudah kulakukan sejak aku kelas 1 SMP, sejak aku menginjakan kaki dengan tampang ingusanku di Santa Ursula. semuanya berjalan layaknya rutinitas. kijang hijau datang, aku pun lepas ke sekolah.

masuk kumelewati gerbang sekolah, sejumlah guru menyapaku. terus berjalan menapaki anak tangga ke lantai 2. "XI-IPS2" aku masuk ke kelasku seperti biasa. aku bertatap wajah dengan belahan hatiku, paras lemas terlihat dari kedua wajah kami. "siapa sih yang suka masuk sekolah hari senin pagi?","gimana kemaren lombanya","kalah, si meme juga....." asik berbasa basi pagi itu. tak ada yang spesial hari itu kecuali dirinya.

selasa,5 agustus 2008. "yeeyy besok 3 bulanan" hal pertama yang kupikirkan sejak tebangun dari tidurku. yap, rutinitas berjalan lagi, hanya saja ada yang berbeda. pagi hari dy masih menyapaku, menamparku manis dengan senyumnya. siang terik menggantikan pagi lembab, wajahnya terlihat lunglai, dengan berpikir positif aku tidak berpikir aneh-aneh. siang itu.." say....",".....say","...say,..." sapaan itu masih tertulis di sms kami."ada apa dengan dirinya...",pikirku."dah dulu ya smsnya aku dah mo masuk kelas", sore itu dy les seperti biasanya. semua masih berjalan biasa-biasa saja. tapi ketika matahari mulai terbenam, pukul 18.30."udah keluar say?"......... tak ada balasan darinya."phone book... d...e.. yak ketemu" calling.... masih tak ada balasan, belasan kali kutelepon dy, aku tak sabar ingin tahu kabarnya. "kok telponku ga diangkat-angkat sih?","emangnya kamu nelpon? ga ada telpon masuk kok.","hpmu lagi error?","kayaknya iya nih si novi nyoba nelpon aku juga ga bisa" malam itu tak banyak yang bisa kami bicarakan.

Rabu,6 agustus 2008. "yeeeayy udah 3 bulan asik-asik, seperempat tahun, hahaha" aku tertawa riang dalam hatiku. tapi ada sedih dibalik tawaku ini. ya, pagi itu dy terlihat murung sekali, aku coba melarutkan perasaannya dengan obrolan-obrolan. berhasil, dy tersenyum lagi. jarum pendek menunjukkan pukul 10 dan jarum panjang menunjuk angka 3. kriiiiing,,, bel berbunyi pelajaran jam ke 4 selesai. "ayo bawa semua tasnya sekarang pindah kelas IPA 1, kita ada etika pergaulan","huff legaa, ngadem gitu loohh...". canda tawa diikuti keseriusan dalam pembahasan dengan bu ratih siang itu berhasil manambah gores senyum pada wajahnya, aku bisa lega, dy udah mendingan lagi. tapi semua ga bertahan lama...

ga gampang untuk menceritakan kejadian selanjutnya gw mohon maaf sebelumnya kalo tulisan gw selanjutnya dipengaruhi perasaan gw.

bel istirahat kedua berbunyi, kami sebelas ips 2 tetap di kelas ac. aku masuk kelas, tanpa disangka ia sudah murung lagi. aku ngga mau dy begini di kelas aku coba menarik gulungan kertas kado untuk sampul buku akuntansi miliknya. aku memainkannya, tapi dengan lemas dy menggerakan bibir"jangan, dah taro sini." aku tetap memainkannya, namun sepertinya ini tidak berhasil. kutaruh lagi di sisi mejanya. siang itu kami masih jalan berdua. wajah murung mengiringi perjalanan kami ke tempat parkir."mau jajan ga?","ga usah deh, kalo kamu mau ya udah aku temenin","ga usah deh.." aku, dy, ita, JB, chrysan duduk di bawah salah satu pohon di parkiran. wajahnya sangat lesu, aku dapat merasakannya,"jadi emang harus sampe disini..". aku berdiri, dy mengajakku berjalan menjauhi kerumunan."gimana ngomongnya ya","kenapa?","kemaren cekcok lagi... aku harus benerin nilaiku dulu.","owh","kita harus berhenti dulu","jadi kamu dah ga mau lagi?","aku masih suka sama kamu, tapi aku juga ga enak harus gini mlulu.","......","gimana? kamu mau putus dulu ya? ato ga break gitu.","aku ga ngerti, mendadak aja sih aku bingung, tapi kalo emang itu mau kamu, gapapa aku kasih kamu waktu, kamu perbaikin aja dulu nilai kamu, toh orang tua dulu lah nomor 1"*ingat rasa dendamku yang tak jelas itu? ya, aku merasakannya saat itu, bu ratih... kenapa bu ratih ngejelesain tentang komunikasi tentang orang tua, dy jadi gini pasti gara-gara kepikiran kelas etika tadi*"tapi kamu gapapa kan?","iya gapapa kok asal orang tuamu bisa percaya dulu ma kamu aku gapapa kok." kami berjalan dan duduk kembali di deretan chrysan dan kawan-kawan, namun kali ini kami agak menjauh mencari ruang untuk kami berdua. entah apa yang kurasakan saat itu ketika kupikirkan sekarang menjadi suatu anggapan tolol penuh harapan"ah kek gini paling ga lama." tapi makin lama aku makin khawatir, kami diam-diaman, tak sepatah katapun terucap. aku menggenggam tangannya untuk terakhir kalinya saat itu, dalam hati aku mencari-cari mengambil sebanyak mungkin rasa tenang saat itu, aku seperti pencuri yang kewalahan, aku takut, aku lemas."tanganmu sampe dingin gini? bener kamu gapapa?","iya kok gapapa" aku tak mau banyak berucap, yang kupikirkan hanya tak ingin melepas tangannya.*tolong jangan pergi aku masih mau sama kamu, masih banyak yang belum aku berikan ke kamu, masih banyak angan-anganku bersamamu*


sorry smua gw harus gantung crita disini, mendadak gw ngrasa ga enak batin, gw janji akan ngelanjutin dalam waktu dekat. sekali lagi sorry banget, sebesar apapun badan gw, perasaan gw ternyata masih ga kuat untuk nahan rasa ini.

-Lumi-19.9.2008-18:19

Senin, 15 September 2008

Epilogue part 2

hoahmm.. ulangan sejarah... baca sekali, smoga cukup. malam ini akan kuceritakan kelanjutan dari perjuanganku malam itu sekaligus menutup bagian kedua ini.

malam itu, ya malam itu, aku masih ingat persaingan malam itu bagaikan ledakan fantasi anak-anak remaja zaman sekarang. aku berjuang mati-matian disitu, "kalo ga disini, kapan lagi gw bisa nglawan rasa ini". tanpa terasa malam itu aku lewati. memang malam yang panjang, namun perjuanganku terasa cepat saat itu.
Minggu 3 agustus 2008. "gis, yang semalem gw bilang apa yang akan gw lakuin, tentang penyelesaian masalah gw dengan si "dy"..."," ya dri?", "gw menang, keren deh, dah kek main game, brantem-brantem, lomba-lomba segala macem.","wih bagus dri, jadi sekarang gimana?","ya, dy dah ga bakal ganggu gw lg","sip deh"...

satu lagi dosa kutorehkan saat itu, bahwa aku, berbohong... *maaf buat gis yang baru tau sekarang*. aku kalah malam itu, aku melihat langkah kakinya meninggalkanku dibawah kekalahan. sakit, kesal, tangis pun tak terelakkan dari diriku. erangan amukan marahku terpendam jauh dalam diriku. "napa lo ga pernah ngasih gw kesempatan untuk menang sekali aja" aku berkata dalam hati kepada diriku sendiri*bukan kepada Dia*. hari itu aku tutupi semua kekalahanku, aku tersenyum lebar seperti biasanya kepada orang-orang yang kutemui. setiap kali berpapasan dengan orang yang berwajah suram, di saat itu pula aku bisa melihat senyum iblisnya di muka orang-orang tak bersalah itu. hari itu juga Dia menginjak-injakku habis. Dia berusaha keras memancing emosiku.. tapi kuterus mencoba menahannya, kubohongi diriku ratusan kali hari itu." gw lagi seneng kok" berulang kali aku pikirkan hal itu saat bertemu dan berbicara dengan orang-orang yang kukenal maupun tidak. tak terkecuali, aku juga membohongi kekasihku, "dah selese semua kok, tenang aja, aku dah bisa mikir jernih lagi, semua udah selese tadi malem"," hehe bagus deh kalo gitu, ga baik juga kamu lama-lama kayak gitu :D". ":D" lambang itu, aku langsung teringat akan malam itu.. "ahahaha lo ngeboongin desi juga, dasar pengecut, kalo kalah bilang kalah lah dasar tolol","gw tau apa yang gw lakukan, lo diem aja","APA KATA LO DAAAH, DASAR TOLOL" tak henti-hentinya dia mengejekku, mengolokku, menghabisiku sampai tak tersisa lagi rasa sedih dalam diriku, semua berubah menjadi dendam yang tak jelas. "yan kamu belom ke gereja kan?" nyokapku bertanya, "belom","yawda sore gih ke gereja","ya".. "berisik amat dah, suka-suka gw apa mo ke gereja pa nggak?..!" dari hal sepele itu, semua menjadi masalah besar di kepalaku, tapi tetap saja, aku menutupi semua itu. aku nggak mau ada yang ikut terjerumus di masalah ini, biar aku selesaikan sendiri.

aku pun bersiap, dan pergi ke gereja. kucari tempat duduk di belakang. "say, dah dulu ya, dah mule gerejanya, tar ku sms lagi". misa dimulai, semua terasa tenang, lega rasanya berada dalam ruangan itu, tubuhku serasa lemas ditiup sepoinya angin sore itu. aku tak ingat apa yang dikatakan sang pastor saat khotbah hari itu, yang kuingat saat itu hanya ketenangan yang luar biasa. semua beban hari itu tidak dapat kurasakan, biarpun aku cari-cari sekalipun. THX GOD, aku senang sekali masih diberi kesempatan untuk hadir misa sore itu. jam 6, jam 7, jam 8 malam... aku smsan lagi seperti biasanya, bisa kulupakan semua masalahku, sampai akhirnya aku mengantarnya tidur dengan sms terakhir hari itu." yawda gih bobo dulu, aku juga dah ngantuk, gud nite, sweet dreams, luv u a lot", dan diapun membalas seperti biasanya, senyumku saat itu tidak membohongi diriku. gosok gigi, cuci kaki tangan, berdoa.. aku merebahkan diriku yang sudah lunglai malam itu. baru saja kupejamkan mata, "ahaha selamat tidur pengecut, till we meet again" aku terduduk dari tidurku, tanpa berkata-kata aku tidur lagi, keringat dingin menyelubungi diriku dalam sekejap" keringat? di suhu 20 derajat ini?" aku pun tertidur pulas...


kurasa itu lah akhir dari perkenalanku dengan Dia, ya benar sekali, itu semua hanya perkenalanku, "persahabatan" kami tidak selesai disini "till we meet again" aku selalu teringat akan kata-kata itu, kucoba tetap terjaga tiap malam sampai tengah malam lebih, aku takut Dia akan datang tanpa kuketahui.

buat lo lo semua yang udah membaca kisah gw sejauh ini, thanks banget, semua keingintahuan lo ngebantu gw ngurangin beban masalah ini. kisah gw ga selese sampai disini, memang sudah cukup jauh. tapi apa yang akan gw ceritain di bagian-bagian mendatang akan terasa lebih sakit dari ini. sekali lagi thanks banget, terutama buat dy yang udah nyempetin waktu buat baca blog gw, gw cuma mau lo tau apa yang udah gw rasain. THX

after all this isn't the end. gw masih akan menceritakan detil-detil perjalanan cinta gw.

perlu dicatat dan diingat, bahwa semua yang ditutup-tutupi, pada akhirnya akan sampai pada penyesalan belaka, gw dah ngalamin dan gw belajar untuk selalu terbuka, semoga apa yang gw alamin ga lo alamin.

-Lumi-18.9.2008-20:59

Sabtu, 13 September 2008

who is he? part 2 - 2

siang-siang, panas, suasana aneh tak karuan menyelebungi diriku. Ya, aku yang sekarang yang akan menceritakan kelanjutan kisahku bukan aku yang kalian kenal, Dia sedang berada di sampingku sekarang.. "kami" akan menceritakan kisah ini..

di bagian trakhir aku sudah menyebutkan, kalau Dia yang sedang bersamaku datang lagi. Sabtu, 2 Agustus 2008*hari-hari penentuan makin dekat*. tes kader, sungguh lelah pikiranku setelah menyelesaikan rentetan soal tes itu. aku,raymond,michael,dan ate berjalan ke parkiran untuk jajan. "lor, lo kagak ke ultah myrna?","kapan emang?","ntar siang, ada silas nessia angel gitu-gitu kok","owh.. ga taw gw", "kok myrna ga ngundang gw?" pikirku saat itu.."kapan dy ultah emangnya?" aku masih berpikir sambil menunggu pesanan mie ayam.. "ma 2 dong" aku raymond ate dan marco siang itu makan mie, aku dengan pikiran kosongku tak sengaja terpeleset saat duduk dan kuah mie pun bertumpahan di celanaku. ledakan tawa dari raymond dan marco sekejap mempermalukan diriku waktu itu. tak lama setelah kita selese makan aku nebeng remon sampe ke rumah marco dan kulanjutkan dengan naik ojek. aku ingat saat aku pulang aku naik ojek, satria motornya, dudukannya yang kecil menyiksaku sepanjang perjalanan pulang, sesampainya di rumah aku smsan lagi sama sang kekasih tapi itu ga lama, aku memutuskan untuk mencari alasan untuk menghentikan pembicaraan kami. karena saat itu, Dia yang sekarang masih menatapku tajam, mulai membisikkan ambisi-ambisi busuknya. 1 jam, 2 jam, aku mulai tak tahan dengan ocehannya, tiba-tiba.."myrna tai yah?.." aku tersentak diam mendengar perkataannya, " masa dulu kita udah traktir dy hanamasa, sekarang nraktir ke pizza hut aja ga mau", aku mulai kewalahan dengan diriku,"dasar gendut brengsek" MAN SHUT UP!! YOU'RE KILLING ME!! aku tak bisa lagi mengelak dari pergulatan pikiran itu.."maunya apa sih? kalo ga mo ngundang, ngomong aja sene tar kan bisa kita maki-maki","kecut amat main di belakang, dah tau kita ga suka ada orang yang main belakang, dasar cupu!","LO DIEM AJA BANGSAT, dy temen gw, apa yang gw rasain, apa yang gw liat dari dy ga bisa lo ubah gitu aja, dy pasti punya alasan, ga kayak lo, dy jauh lebih berotak dibanding lo yang bisanya cuma mikirin kehancuran anarkis!"," ah lo aja yang sama kecutnya ma dy, apa lah susahnya ngejatohin orang gendut kek gitu, dimana-mana orang juga ngerti kalo orang kek dy mah gampang diancurin","tetep aja dia temen gw TOT!!!....." sore itu dipenuhi caci maki diantara aku dan Dia. agak malam, dy sms aku lagi " kamu kenapa sih? lg ada masalah? jelasin dong ke aku", aku yang menerima itu hanya bisa membalas layaknya aku ngobrol ke temen-temenku,"ga ada apa-apa kok cuma banyak pikiran aja"....

dari sini akan kubagi crita ini menjadi dua, karena memang malam itu aku tidak menceritakan hal ini ke dirinya, aku tak mau dia jadi ikut terperosok di masalah brengsek ini.

"gis", "ya??", "ada yang mo gw critain", aku ceritakan padanya semua tentang masalahku, awal mulanya aku bisa berpikir layaknya seorang pembunuh."kok bisa gitu dri","gw jg ga ngerti..", aku mulai menjelaskan tentang apa yang Dia paksa aku pikirkan tentang myrna. sedangkan di sisi lain aku menyembunyikan hal ini dari dirinya. "kamu bener ga knapa-napa?".... pembicaraan malam itu tidak berlangsung cukup baik dengan dirinya, terlalu banyak yang aku tutup-tutupi malam itu. " yawda mendingan malem ini kita ga usa smsan dulu, kita introspeksi diri kita sendiri-sendiri, mungkin aku punya salah ato gimana.." 1 lagi bentuk perhatian yang buatku saat itu merupakan hal yang sangat, sangat, amat sangat membantuku untuk tenang. aku lanjut ke chatting,"gis, gw off dulu ya, ad yang harus gw siapin buat penentuan tar malem".. aku off, malam itu. persiapan apa? tak ada, aku hanya duduk tenang menunggu malam semakin larut, kutunggu diriku tertidur. pukul 11 hampir pukul 12, akhirnya aku tertidur. dugaanku benar, Dia udah mejeng di mimpiku, Dia menerima tantanganku, sungguh malam itu mimpiku penuh pertarungan pertumpahan darah dimana-mana. sungguh mimpi yang dipenuhi nuansa kompetitif yang luar biasa. bagaikan pertempuran di dunia maya. Dia bgitu kuat, terlalu kuat bahkan, bagaimana tidak Dia bisa merusak konsentrasiku begitu saja.. malam itu terasa sangat panjang bagiku, dan tersadar dari mimpiku-pun aku merasa bersyukur waktu itu. hari itu aku lelah, sangat lelah, dan sorenya kucoba untuk online lg. "gis yang semalem........

masi pada penasaran ya ama crita gw? emang masih panjang jadi ditunggu aja kelanjutan-kelanjutannya.. hehe.. tunggu aja bagaimana aku menyelesaikan atau lebih tepatnya terbebas dari masalah ini semua akan di bahas dalam Epilogue part 2.. ditunggu ya :)

"it's kinda hard to describe when you're not me, but i've tried my best to tell everybody about what i feel, and i believe that i could find someone who wants to learn about my feeling, i keep searching for them every night and day, and of course, everytime i write in this blog"


-Lumi-14.09.2008-14:37




who is he? Part 2 - 1

yaak all!! memasuki bagian kedua ini, aku kan menceritakan kepada kalian, betapa sakitnya yang kurasakan, tentunya aku akan memasukkan beberapa nama yang kebetulan ada di peristiwa yang akan terjadi, soo.. jangan tersinggung dulu ya, baca dulu sampe habis.. have a nice day^^


masi inget kan sama bagian pertama yang ngegantung gitu aja? yab,, emang sejak liburan itu lah aku mulai merasakan adanya ketidak beresan antara diriku dengan dirinya. pada suatu waktu ketika kami masih dalam liburan, aku berada di rumah dan dy sedang di bandung. dy cerita ke aku, " lg ga enak aj,abis brantem ma bokap", "kenapa, kok bisa? crita dong."," ga bisa, soalnya nyokap aja blom tau, aku jadi ga enak","owh yawda" malam itu masih menggantung di pikiranku, hanya dy, bokapnya, dan Paris van Java yang menjadi saksi bisu malam itu. "ada apa sebenarnya? sebelumnya ini ga pernah terjadi..". aku putuskan untuk tidak ikut campur saat itu, aku toh tak ingin merusak liburannya, tapi ada yang aneh, ada yang janggal sejak kami mulai masuk sekolah. yap XI-IPS2, pada awalnya aku senang bukan main, "sekelas lagi ma dy? surga dunia!!!". aku perhatikan semua apa yang dy katakan, "td brantem lagi ma bokap", "smalem .....", WAH ADA YANG GA BERES, tapi apa boleh buat masa aku mau ikut campur? dy saja tidak mengizinkan ku. sampai akhirnya suatu hari mulai terlintas di kepalaku, "ini udah ga lama lagi", aku tahu itu sebab perasaanku tak pernah menipuku. dy sering menampakan muka suramnya di kelas, aku bisa lihat itu.. semua hampir monoton sampai kira-kira tanggal 22 Juli. aku mulai merasakan ada yang beda dalam diriku.. sifatku yang semakin antusias mengejar masalah itu kerap kali menggali emosiku terlalu dalam. pada awalnya aku emang masih bisa mengontrol hal ini, tapi mulai memasuki hari senin, 28 Juli..

hari itu, me=soldier=terrorist, we have the same thought. semua ambisiku mulai berubah menjadi gumpalan emosi, aku bisa mendengar ada orang kedua dalam diriku, dan aku sadar, kalo waktu itu..... AKU BUKAN AKU LAGI ada yang berusaha menduduki pikiranku. "Dia"? ya, itu dia, dia yang selama ini merasuki pikiranku dengan pikiran anarkis, Dia yang memaksaku memikirkan pertumpahan darah.. malam-malamku sudah sirna dari mimpi kehidupan masa remaja bersama teman, semuanya hanya perang, pembunuhan antar teman. pada selasa malam, 29 juli. Dia membisikku pelan..." sudah habis, bunuh dirimu sendiri.. hanya kamu yang tersisa" saat aku mendengar itu, aku gemetar kucoba menutup kupingku dengan bantal dan bersembunyi di balik selimut tebal ku. "ayo bunuh, lo tuh udah ga butuh lagi menjalani hari-hari lo", Dia terus menyuarakan hal-hal itu. " apa yang harus gw lakukan.. DASAR BAJINGAN pergi dari diri gw"aku hanya bisa berteriak dalam hati. ku terus mencaci makinya semalaman, semakin malam semakin jarum jam mendekati angka 12 setiap 60 menitnya, Dia pun makin gencar membisikiku, sampai akhirnya aku kalah, aku pasrah... keringat membasahi diriku, rasa gemetar malam itu masih bisa kurasakan hingga berminggu-minggu kemudian. aku tak ingat apa yang terjadi malam itu, tiba-tiba Dia hilang bgitu saja.. aku yang kelelahan mengambil kesempatan untuk tidur..

Rabu, 30 Juli 2008, Isra Mi'raj. aku terbangun dari tidurku, "ngiiiiiiinngg!!!!" desingan panjang menghajar telingaku begitu keras, aku tak bisa ingat apa-apa tentang malam itu ketika mendengarnya. duduk di kasur, aku terdiam... "ANJING!!" kucoba untuk triak namun gertakkan gigiku menghalangi kluarnya suaraku. sakit yang bukan main kurasakan saat itu, aku sadar saat itu, "Dia benar-benar menggempur habis diriku semalam" sesosok anak laki-laki dengan rambut bergelombang memakai boxer dan kaos putih, "ITU AKU!!!" ya memang tak lain lagi kalo memang bgitu lah penampilanku di rumah, kucoba mengingat wajahnya. aku tak bisa mengingat matanya, hanya senyumnya, senyum dingin itu. "RRRRAWKK!!!" anjingku menyalak menyadarkan ku dari pikiran kosong. aku segera menjangkau kotak obat di lantai bawah, jalanku sempoyongan menuruni tangga, ku teguk 1 pil panadol tanpa air. hari itu berlangsung lama. memang "Dia" tidak mengunjungiku pada hari itu, tapi suaranya terus terngiang di telingaku saat aku rebahan sehari penuh. aku sakit hari itu.

Kamis 31 Juli 2008. aku memaksakan untuk masuk sekolah, aku butuh dekat dengan dirinya.. aku harus bisa tenang.. ku dekati dy pagi itu. "duh pusing baget nih palaku"," kamu kenapa? mo ke UKS ga?"," gapapa cuma pusing biasa tar juga ilang". jam pertama, bu purwi masuk ke kelasku, apa yang kulakukan? "bu izin ke belakang cuci muka" sejenak rasa sakit itu menghujam diriku lagi. " ini ga boleh sampe kejadian di skolah". satu, dua, tiga kali aku mengibaskan air ke mukaku. aku kembali ke kelas dengan wajah yang sedikit segar, bisa kulihat dy mengerling ke arahku. saat istirahatpun dy dengan perhatian.." udah kamu ke UKS aja, pucet gitu.. ntar malah tambah sakit", " gapapa kok, tanggung dikit lagi pulang" aku memaksakan diri untuk tetap di kelas. siang itu aku lemas, namun setelah sore tiba aku sudah bisa merasakan tubuhku sehat kembali, aku bisa bermain, smsan, chatting, semuanya normal-normal aja. sampe akhirnya di hari sabtu si bocah ini pun dateng lagi.....


masi mau tau apa lagi yang terjadi? ditunggu aja di bagian "who is he? part 2 -2" and jangan lupa bagi yang udah baca kasi gw komen ya, CBox ad di halaman yang sama, sejauh ini masih di paling bawah, tar gw coba usahain pindah tempat biar para pembaca bisa lebih gampang ngasi komen:)

"Dasar gendut brengsek!!........." see u in next part ;P

-Lumi-14.09.2008-00:15


Epilogue part 1

hmm sepintas aku teringat beberapa hal penting yang belum sempat kusampaikan..

dahulu sebelum usia hubungan kami masi dibawah sebulan... "kamu diitung sama aku uda yang keberapa kali pacaran?"," udah yang ketiga, TAPI AKU PALING SENENG BISA JADIAN MA KAMU ", "owh gitu.. hehe bagus deh" aku ga pernah nyangka dia mau ngomong gitu ke aku, "ternyata ada yaa orang yang mau nganggep gw ampe segini jauh" benar-benar senang hatiku dy berkata begitu. setelah itu pun dy menceritakan padaku apa yang terjadi sama pacar-pacar yang lama, dan dari situ lah aku belajar ntuk jadi pakar cinta ;P.. ga cuma itu.. jauhhhh lebih mundur lagi *ahaha mesin waktu kalee yaa*, aku senang sekali waktu bisa datang ke rumahnya untuk mengerjakan proyek fisika buat bu winarni tentang tata surya:) tapi sayang aku tak bisa berlama-lama disana, toh waktu itu aku masih menumpang saat pulang ke rumah, tapi masih kuingat jalan ke rumahnya sampai sekarang.. waktu itu *bahkan ampe dah kek gini pun* aku masih suka membayangkan, kujemput dirinya, kita pergi jalan berdua, emang sih aku masih minjem mobil bokap pastinya, tapi semua angan-angan itu selalu terlintas di kepalaku..

Ga lama setelah itu dy pun juga datang ke rumahku, waktu itu sih tujuannya ngebuat tugas dari bu christy tentang sejarah.. tapi ya gitu deh.. yang namanya kesempatan jangan disia-siain, kupakai aja baju buat pergi-pergi * biar kliatan keren maksudnya* ahaha.. aku ingat dy sempat curhat dengan yosi pada waktu itu, "nyurhatin apa sehh??" pikirku.. tadinya pas dia pulang, aku mau sekalian nganterin ampe rumahnya, tapi masa bokap disuru-suru, kan jadi ga enak, yawda alhasil dy, yosi, dkk diturunin di skola:( tapi tetep aja di mobil seneng banget pas itu meskipun pas pulangnya aku sempet ngeliat supir truk ama bapak-bapak berantem gitu:P... sampe rumah..?? ya biasa lah smsan lagii ahaha

sorry ya para pembaca kalo alur waktu di bagian ini ga gitu jelas,, ini cuma untuk memperjelas kejadian-kejadian yang belom gw jelasin di part 1^^

apa lagi yaa... OWH iya!!! ada 1 hal yang buat aku malu sekaligus seneng banget pas itu, hehe.. jadi gini, dulu itu kita sebelum slese di kelas sepuluh, biasa laah sanur ga sreeg kalo ga ada pelatihan akhir tahun, jadi waktu itu kita berdua masuk pelatihan social research*sayangnya beda kelas padahal uda jadian pas itu:(* nah dibagi deh jadi kelompok-kelompok, pas siang-siang, tiba-tiba si anya... " ad, rumah lo dimana sih abis kluar tol?", "bah!! mo ngapain lo?", "gpp mo ketemu aja ma elana" elana pas itu ad di kelompokku dan mereka berdua masih jadian:). yasudah kujelasin aja biar anya bisa dateng, pas kutinggal mandi ternyata anya ga cuma sendiri, anya dateng bawa temen-temen sekelompoknya, dan ga pake pikir panjang, cepet-cepet bilas, gosok gigi, handukan, pake baju, gebrak dah tuh pintu kamar mandi, tapi ternyata hasilnya nihil... dy yang kukira akan menungguku bersama anya dan kelompokynya di rumahku ternyata ngga ad pas itu* jadi anya ma desi sekelompok, gw ma elana pas itu, kebalik ya :P* aku pun lari ke bawah dan cepat-cepat mengarah ke pintu, JENG JENG JENG ENG ING ENG!! yang ditunggu-tunggu rupanya lagi di depan rumah ma si yessica lagi ngeliatin anjingku *kalah penting dong ma anjing -__-* tapi gapapa lah masih seneng banget tuh pas dy dateng, kutarik tangannya, "sini2","knapa?".."mbak.. kenalin dong, nih loo yang namanya desi" haha aku dengan bangganya mamer ke kedua mbakku yang sering ngeremehin:P anya ga bertahan lama di rumahku, maklum dy bawa mobil kluarga. so.. kita mutusin untuk pulang ke rumah masing-masing kecuali aku ke rumah marco*dengan alasan mau lama2in ketemu dy* tapi tololnya aku ga duduk di sebelah dy, dy malah duduk di belakang di apit subay ama sapa gitu aku lupa..:P cemburu? ya eyalaaahhh tapi yasud lah daripada ngga sama sekali, sampe di rumah marco akupun turun dan dia pun melanjutkan perjalanannya ke Bumi Serpong Damai. sungguh aku senang sekali hari itu, gimana yaaa DI-APEL-IN ama yayang getooo, tapi ya gitu dehh malu juga,, masa yayangnya yang nga-pel kan biasanya cowo,ahahaha..

hmm gw rasa ini dulu buat bagian pertama,, buat lo lo para jomblo semoga ini bisa menjadi batu tumpuan harapan lo semua,, CUI!! ga ada salahnya nyoba yang namanya pacaran, jangan pernah takut salah, coz kita belajar dari kesalahan kita. Lo smua kudu nyoba tuh yang namanya ngerasain gimana ngelindungin seseorang yang sangat berarti buat lo, karena gw yakin kebanding bonyok, sebagian besar dari lo lo semua pasti lebih deket ke temen, jadi ga ad salahnya belajar dulu dari ngelindungin someone special lo sebelum lo menerapkannya ke bonyok lo.

"katanya aku jangan pacaran dulu, aku pebaikin dulu nilai-nilaiku......." hehe buat yang penasaran kelanjutan blog ini ditunggu aj bagian keduanya.. masa-masa superberat dalam hidup gw akan gw paparkan semua buat lo para petualang dunia cinta -_- biar lo semua bisa makin mendalami apa itu cina, halah cinta maksud gw, dan biar lo semua ngerti apa yang gw rasakan dan apa yang gw lakukan saat itu... ditunggu aja ya mas dan mbak-mbak sekalian :P


-Lumi-13.09.2008-18:36


Kamis, 11 September 2008

lifeline of my love

guys sebelumnya gw mo bilang, kalo ini cuma crita cinta yang perna gw alamin untuk yang pertama kali.. so kalo ngeboringin stay enjoy aj, perhaps it has the end ya'll guys have been searching all this day..


ini semua bermula dari sebatas sms" jadwal besok pa aj ya?", kemudian diikutin dengan"hehe" dan "lg ngapain?".. semua itu trasa seperti rutinitas pada awalnya, tapi hari demi hari akhirnya kluar jg "met tidur :)". dari situ lah muncul satu kunci, kunci yang uda cukup lama kupendam, kunci yang membuka gerbang, gerbang menuju crita ini. setiap kali kurasakan kebosanan mulai datang akupun merasakan hal yang sama dengan kehadirannya yang membawa senyum, mengibas semua gundahku. hari kami pun kami jalani dibalut si abu-abu. kami saling berbagi perasaan. tanpa kenal waktu kami saling menertawakan diri kami sendiri, membagi kesedihan di sudut kamar melalui kotak bersinyal itu. di sekolah kami hanya melempar senyum-senyum satu sama lain, yaaa gimana sih yang namanya orang jatuh hati?.. senengnya bukan main ;P
sampai akhirnya aku tak bisa lagi membohongi diriku, "aku menginginkan dirinya lebih dari apapun!", tanpa pikir panjang "060508" gw pilih hari itu, emang sih sempet kepikir, "apa dy mau?", tapi mencoba itu lebih baik daripada tidak mencoba sama sekali. akhirnya pada hari itu aku tak bisa mengerjakan soal logika dari bu fifi, semuanya kususun matang-matang, kucoba memikirkan kata-kata yang tepat untuknya, si gorilla pada waktu menyarankan, "would you be my lady?" MAN!!! ITU LEBAYY ABIS!! bukan gw banget!!. yasudlah ntar juga keluar sendiri kata-katanya, siang itu hatiku berdegup kencang bukan main, yaa namanya juga baru pertama kali nembak langsung. kutarik dia di zebra cross *thx buat jessi yang mau minggir saat itu* "gw mo ngomong berdua ma lo". Palm Street.... angin menggelitiki pelan.., "ada yang gw pengen lo tau, kalo selama ini kita kan uda saling tau, uda sering crita-crita, gw cuma pengen lotau, kalo gebetan gw yang selama ini gw omongin tu lo, yang gw suka tu lo.... "
.","YAHAHAHAH SI PALOR!!!" teriakan remon menghentikan degupan hatiku sejenak,"sebenernya yang gw suka juga LO", tiba-tiba dia berkata begitu, "jadi lo mau jadi cewe gw?","yawda deh", dia tersenyum malu, aku bisa menarik napas lega. kami berdua berjalan berdampingan ke arah mobil COLT keemasan,disana kami disapa banyak teman, " CIEEE LUMINORS!!!" triak Ming-ming. ucapan selamat sejenak memenuhi telingaku, dari situ kami melanjutkan ke deretan Jimmy Transport, senyum malu masih terpancar dikedua muka kami. Akhirnya siang itu kami pulang ke rumah masing-masing, aku mengucap "daa..", dan dia pun membalasku dibalik jendela mobil jemputannya sambil melambaikan tangannya:). hujan membasahi perjalanan kami berdua ketika pulang ke rumah masing-masing.

Sesampainya di rumah, aku sudah tidak kuat lagi menahan rasa senangku, aku langsung nelpon nyokap, "Mi, ANAKMU DAH GA JOMBLO!","ah masa, ma siapa...." kesenangan yang luar biasa meluap di pembicaraan aku dan nyokap. sehabis nelpon nyokap selekasnya aku berlari mengambil HP-ku, tak sabar ku menanyai kabarnya. setelah mengirim 1 sms, aku langsung ngambil handuk dan mandi secepatnya. selesai mandi kami asik smsan seperti biasanya namun dengan rasa yang lebih dari biasanya;P. ga lama kami smsan dypun pergi les:( aku melanjutkan kegembiraanku sambil online. kutulis di PMku berbagai macam kata yang menggambarkan kegembiraanku saat itu. sejak itu kami mulai saling menyapa dengan "aku","kamu", dan ga lama untuk bisa mencapai kata "sayang","say","yang","Honey","hon", dan sms kamipun sering diakhiri dengan "luv u :D","sayang kamu,say:)","sayang kamu selalu". semua itu bagaikan serbuan rasa sayang darinya yang kutangkap lembut dengan hatiku :P, sulit ngejelasinnya pake kata-kata, cui. "POKOKNYA SENENG POOOL!!!!" mau sedih kek, mau ktawa-ktawa kek, semua itu pada akhirnya membawa ketenangan di diriku. di kelas masak waktu itu kami masih malu-malu untuk mengungkapkan rasa sayang kami, yaa gitu deh lempar-tangkep senyum malu, hehehe... sekali dua kali kami jalan bareng, ke SMS dan Lippo. kami berjalan berdampingan, bergandengan tangan satu sama lain seakan tak ingin kulepas untuk waktu yang lama, ketenangan ada di genggaman tangannya. semua romansa anak SMA di awal masa kasmarannya... :) DAMN BOY!! PACARAN TUH SERUU ABIIESSS!!! suatu hari kami jalan-jalan ke lippo dalam rangka ultahnya ming-ming. dy cantik hari itu, sungguh.. :D , kucari kesempatan hanya berdua dengan dirinya, sekalian mengindari kegilaan temen-temenku yang udah ga sabar naik roller coaster *rada penuh perut gw abis Hanamasa hahahahaha:P*, "kamu mau nonton ga?","hmm, boleh. mau nonton apa?"," ga taw liat aj ntar adanya apa", "eh las gw ma desi mo nonton dolo ya tar gw telpon kalo dah keluar", aku memutuskan untuk pergi berdua saja dengan dirinya, "mbak, narnia dong 2 orang", 2 tiket seharga 30 ribu itu membawa kami
masuk ke dalam studio, di dalam kami asik nonton, awal-awalnya sih asik sendiri, kulihat tangannya yang tak bisa diam "maksudnya apa sih?" pikirku, cukup panjang untuk akhirnya kugenggam tangannya. Hangat... rasa puas, seneng, bangga,dan yang pasti ketenangan dapat kurasakan bersamaan saat itu. Film pun selesai, kami bergandengan keluar studio, berjalan menuju food court mencari silas dan kawan-kawan sebelum akhirnya pulang.. rasa senang hari itu masih kusimpan hingga kini apa lagi pas lagi nulis blog ini :). Semua ngga slese di depan ruko boulevard ketika kami saling mengucap "daa..", kami smsan sampai malam..

Ga lama setelah masa-masa itu, kelas 1 pun berakhir, liburan panjang selama lebih dari 1 bulan memisahkan kami, meninggalkan rasa kangen yang tak bisa kutahan saat itu, hubungan kami hanya sebatas sms dan saling menelpon...

hehe belom bosen ya baca blog ini? kalo mau tau lanjutannya ditunggu aja ^_^