THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Jumat, 19 September 2008

Ich liebe dich :( *060808* Part 3-1

senin pagi, 4 agustus 2008. bangun pagi 05.35, mandi, gosok gigi, pakai baju, nonton berita. 6:15, kuangkat tubuh besarku, aku jalan ke rumah nindya, seperti biasa, ini sudah kulakukan sejak aku kelas 1 SMP, sejak aku menginjakan kaki dengan tampang ingusanku di Santa Ursula. semuanya berjalan layaknya rutinitas. kijang hijau datang, aku pun lepas ke sekolah.

masuk kumelewati gerbang sekolah, sejumlah guru menyapaku. terus berjalan menapaki anak tangga ke lantai 2. "XI-IPS2" aku masuk ke kelasku seperti biasa. aku bertatap wajah dengan belahan hatiku, paras lemas terlihat dari kedua wajah kami. "siapa sih yang suka masuk sekolah hari senin pagi?","gimana kemaren lombanya","kalah, si meme juga....." asik berbasa basi pagi itu. tak ada yang spesial hari itu kecuali dirinya.

selasa,5 agustus 2008. "yeeyy besok 3 bulanan" hal pertama yang kupikirkan sejak tebangun dari tidurku. yap, rutinitas berjalan lagi, hanya saja ada yang berbeda. pagi hari dy masih menyapaku, menamparku manis dengan senyumnya. siang terik menggantikan pagi lembab, wajahnya terlihat lunglai, dengan berpikir positif aku tidak berpikir aneh-aneh. siang itu.." say....",".....say","...say,..." sapaan itu masih tertulis di sms kami."ada apa dengan dirinya...",pikirku."dah dulu ya smsnya aku dah mo masuk kelas", sore itu dy les seperti biasanya. semua masih berjalan biasa-biasa saja. tapi ketika matahari mulai terbenam, pukul 18.30."udah keluar say?"......... tak ada balasan darinya."phone book... d...e.. yak ketemu" calling.... masih tak ada balasan, belasan kali kutelepon dy, aku tak sabar ingin tahu kabarnya. "kok telponku ga diangkat-angkat sih?","emangnya kamu nelpon? ga ada telpon masuk kok.","hpmu lagi error?","kayaknya iya nih si novi nyoba nelpon aku juga ga bisa" malam itu tak banyak yang bisa kami bicarakan.

Rabu,6 agustus 2008. "yeeeayy udah 3 bulan asik-asik, seperempat tahun, hahaha" aku tertawa riang dalam hatiku. tapi ada sedih dibalik tawaku ini. ya, pagi itu dy terlihat murung sekali, aku coba melarutkan perasaannya dengan obrolan-obrolan. berhasil, dy tersenyum lagi. jarum pendek menunjukkan pukul 10 dan jarum panjang menunjuk angka 3. kriiiiing,,, bel berbunyi pelajaran jam ke 4 selesai. "ayo bawa semua tasnya sekarang pindah kelas IPA 1, kita ada etika pergaulan","huff legaa, ngadem gitu loohh...". canda tawa diikuti keseriusan dalam pembahasan dengan bu ratih siang itu berhasil manambah gores senyum pada wajahnya, aku bisa lega, dy udah mendingan lagi. tapi semua ga bertahan lama...

ga gampang untuk menceritakan kejadian selanjutnya gw mohon maaf sebelumnya kalo tulisan gw selanjutnya dipengaruhi perasaan gw.

bel istirahat kedua berbunyi, kami sebelas ips 2 tetap di kelas ac. aku masuk kelas, tanpa disangka ia sudah murung lagi. aku ngga mau dy begini di kelas aku coba menarik gulungan kertas kado untuk sampul buku akuntansi miliknya. aku memainkannya, tapi dengan lemas dy menggerakan bibir"jangan, dah taro sini." aku tetap memainkannya, namun sepertinya ini tidak berhasil. kutaruh lagi di sisi mejanya. siang itu kami masih jalan berdua. wajah murung mengiringi perjalanan kami ke tempat parkir."mau jajan ga?","ga usah deh, kalo kamu mau ya udah aku temenin","ga usah deh.." aku, dy, ita, JB, chrysan duduk di bawah salah satu pohon di parkiran. wajahnya sangat lesu, aku dapat merasakannya,"jadi emang harus sampe disini..". aku berdiri, dy mengajakku berjalan menjauhi kerumunan."gimana ngomongnya ya","kenapa?","kemaren cekcok lagi... aku harus benerin nilaiku dulu.","owh","kita harus berhenti dulu","jadi kamu dah ga mau lagi?","aku masih suka sama kamu, tapi aku juga ga enak harus gini mlulu.","......","gimana? kamu mau putus dulu ya? ato ga break gitu.","aku ga ngerti, mendadak aja sih aku bingung, tapi kalo emang itu mau kamu, gapapa aku kasih kamu waktu, kamu perbaikin aja dulu nilai kamu, toh orang tua dulu lah nomor 1"*ingat rasa dendamku yang tak jelas itu? ya, aku merasakannya saat itu, bu ratih... kenapa bu ratih ngejelesain tentang komunikasi tentang orang tua, dy jadi gini pasti gara-gara kepikiran kelas etika tadi*"tapi kamu gapapa kan?","iya gapapa kok asal orang tuamu bisa percaya dulu ma kamu aku gapapa kok." kami berjalan dan duduk kembali di deretan chrysan dan kawan-kawan, namun kali ini kami agak menjauh mencari ruang untuk kami berdua. entah apa yang kurasakan saat itu ketika kupikirkan sekarang menjadi suatu anggapan tolol penuh harapan"ah kek gini paling ga lama." tapi makin lama aku makin khawatir, kami diam-diaman, tak sepatah katapun terucap. aku menggenggam tangannya untuk terakhir kalinya saat itu, dalam hati aku mencari-cari mengambil sebanyak mungkin rasa tenang saat itu, aku seperti pencuri yang kewalahan, aku takut, aku lemas."tanganmu sampe dingin gini? bener kamu gapapa?","iya kok gapapa" aku tak mau banyak berucap, yang kupikirkan hanya tak ingin melepas tangannya.*tolong jangan pergi aku masih mau sama kamu, masih banyak yang belum aku berikan ke kamu, masih banyak angan-anganku bersamamu*


sorry smua gw harus gantung crita disini, mendadak gw ngrasa ga enak batin, gw janji akan ngelanjutin dalam waktu dekat. sekali lagi sorry banget, sebesar apapun badan gw, perasaan gw ternyata masih ga kuat untuk nahan rasa ini.

-Lumi-19.9.2008-18:19

1 komentar:

neng mengatakan...

yg tabahh yaa.. klo jodoh gk lari kmana koq.. hehe:)
oyaa, klo ada percakapan jgn disambung dongg.. pusing! di enter" ajh. okok?? keep blogging!